Seni tak dapat dicampuradukkan dengan agama. Karna seni itu sendiri seringkali jauh dari aturannya. Seni dan agama seperti saling bermusuhan. Apa yg menurut agama itu benar dan baik, di dalam seni justru tak akan ada artinya. Sedangkan seni yg mempunyai nilai estetika yg tinggi biasanya seni yg mengesampingkan nilai-nilai atau norma agama.
Terlepas dari itu, semua karya seni yg tercipta bergantung pada kemampuan seniman mengeksplor ilmu yg ia miliki. Seni tidak selalu berdasar pengalaman pribadi, namun sedikit banyak seni yg terlahir berawal dari pengalaman. Ada pula seniman yg peduli dengan hal-hal sepele yg kemudian ia angkat menjadi sebuah karya istimewa serta lebih bermakna.
Penikmat seni boleh mengapresiasikan suatu karya, namun tidak serta merta menggurui suatu karya dimana sang seniman telah menguasai dan memahami karya yg ia buat sebelumnya.
Seniman akan dikatakan berhasil jika di sela-sela riuh tepuk tangan terselip makian. Karna pada hakekatnya segala sesuatu yg mengandung sisi positif dan sisi negatif merupakan hal yg paling baik.
(Isditya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar